Dalam Islam, bertani dan berkebun bukan hanya aktivitas ekonomi atau hobi, tapi juga memiliki nilai ibadah dan spiritual yang tinggi. Konsep ini berkaitan erat dengan prinsip-prinsip seperti khalifah (pengelola bumi), keberkahan, sedekah, dan menjaga keseimbangan alam (mizan). Berikut adalah beberapa sudut pandang Islam terkait pertanian dan perkebunan:
1. Bertani sebagai Ibadah
Islam memandang bahwa setiap aktivitas yang bermanfaat dan dilakukan dengan niat yang baik bisa menjadi ibadah. Bertani atau berkebun, jika diniatkan untuk memenuhi kebutuhan diri dan orang lain, serta menjaga bumi, bisa menjadi amal saleh.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu tanaman itu dimakan oleh manusia, binatang, atau burung, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya: Hasil tani/kebun yang bermanfaat, bahkan yang tak sengaja dimakan binatang, tetap berpahala.
2. Tugas Khalifah: Menjaga dan Memakmurkan Bumi
Manusia dalam Islam diberi amanah sebagai khalifah fil ardh (pemimpin di bumi), salah satu bentuk tanggung jawabnya adalah memelihara dan memakmurkan bumi, termasuk melalui pertanian yang berkelanjutan.
QS. Al-Baqarah [2]: 205
...dan Allah tidak menyukai kerusakan.
Petani atau pekebun yang menjaga kelestarian alam dan menghindari kerusakan (seperti pembakaran hutan, penggunaan racun berlebih, dll) sedang menjalankan perintah Allah.
3. Menghargai Air, Tanah, dan Alam
Dalam Islam, sumber daya alam seperti air, tanah, dan udara adalah amanah yang harus dijaga. Bertani atau berkebun dengan bijak, hemat air, dan tanpa merusak tanah adalah bagian dari etika Islam.
Rasulullah SAW melarang mubazir dalam penggunaan air, bahkan saat berwudu di sungai yang mengalir.
4. Pertanian dan Rezeki yang Halal
Bertani adalah salah satu cara untuk mendapatkan rezeki yang halal dan thayyib (baik). Islam sangat menekankan pentingnya makanan yang berasal dari sumber yang halal dan tidak merugikan orang lain.
5. Pertanian sebagai Sedekah dan Sosial
Jika hasil tani dibagikan kepada tetangga, orang miskin, atau bahkan hewan liar, itu semua dianggap sebagai sedekah yang berpahala.
Ringkasan Nilai Islam dalam Bertani dan Berkebun:
Bagai mana gaes apa sahabat semua setudju?... kalo setuju silahkan share dan simpan komentar yang baik di kolom komentar.
Hatur nuhun pak Roni, sangat menginspirasi
BalasHapushe he he siap sami sami Sahabatku, bingah kana manah reeus tos kesrsa mampir ke halaman ini. Hatur nuhun kang
Hapus