Dosis dan Cara Aplikasi Pestisida Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC pada Tanaman Kentang Usia 25 Hari Setelah Tanam

 

Dosis dan Cara Aplikasi Pestisida Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC pada Tanaman Kentang Usia 25 Hari Setelah Tanam

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Namun, pada usia 25 hari setelah tanam (HST), tanaman ini mulai memasuki fase pertumbuhan vegetatif yang aktif dan sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, aplikasi pestisida yang tepat menjadi salah satu strategi penting dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) untuk mendukung keberhasilan produksi.

Sahabat Berkebun kali ini akan membahas dosis dan cara aplikasi tiga bahan aktif pestisida yang umum digunakan, yaitu Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC, yang efektif dalam mengendalikan berbagai jenis penyakit dan hama pada tanaman kentang usia 25 HST.

1. Mancozeb 80 WP / Manzeb 80 WP

a. Sasaran Organisme Pengganggu

  • Penyakit: Busuk daun (Phytophthora infestans) dan bercak daun (Alternaria solani).

b. Dosis dan Volume Aplikasi

  • Dosis: 1,5 – 2 gram/liter air.
  • Volume semprot: 400–600 liter larutan/ha, tergantung pada kerapatan tanaman dan umur.

c. Waktu dan Frekuensi Aplikasi

  • Aplikasi dilakukan secara preventif atau pada saat awal munculnya gejala penyakit.
  • Frekuensi penyemprotan disarankan setiap 5–7 hari tergantung kondisi cuaca dan tingkat serangan.

d. Cara Aplikasi

  • Mancozeb dilarutkan ke dalam air bersih dan diaduk hingga merata (homogen).
  • Larutan disemprotkan merata ke seluruh permukaan daun, terutama bagian bawah daun (abaksial), dengan menggunakan alat semprot bertekanan sedang.



2. Metalaksil 35 WP / Galamexil 35 WP

a. Sasaran Organisme Pengganggu

  • Penyakit: Busuk daun (Phytophthora infestans) dan penyakit busuk akar yang disebabkan oleh cendawan Oomycetes.

b. Dosis dan Volume Aplikasi

  • Dosis: 1 – 1,5 gram/liter air.
  • Volume semprot: 400–600 liter larutan/ha.

c. Waktu dan Frekuensi Aplikasi

  • Dapat diaplikasikan sebagai langkah kuratif pada saat gejala awal penyakit terlihat, atau digunakan secara rotasi dengan Mancozeb untuk mencegah resistensi.
  • Penggunaan sebaiknya dibatasi hingga 2–3 kali dalam satu musim tanam.

d. Cara Aplikasi

  • Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan daun atau melalui metode drenching (penyiraman ke tanah di sekitar perakaran), terutama untuk pengendalian penyakit akar.
  • Larutan pestisida harus disiapkan dalam kondisi homogen dan disemprotkan secara merata.


3. Abamektin 20 EC / Galamektin 20 EC

a. Sasaran Organisme Pengganggu

  • Hama: Kutu daun (Myzus persicae), thrips, tungau (Tetranychus spp.), dan ulat daun.

b. Dosis dan Volume Aplikasi

  • Dosis: 0,5 – 1 ml/liter air.
  • Volume semprot: 300–500 liter larutan/ha.

c. Waktu dan Frekuensi Aplikasi

  • Aplikasi dilakukan saat populasi hama mulai terdeteksi di lapangan.
  • Waktu terbaik penyemprotan adalah pagi atau sore hari saat aktivitas hama tinggi dan penguapan relatif rendah.

d. Cara Aplikasi

  • Campurkan Abamektin ke dalam air bersih, kemudian aduk hingga larut sempurna.
  • Semprotkan larutan ke seluruh bagian tanaman, khususnya bagian bawah daun tempat hama biasa bersembunyi.
  • Untuk menghindari resistensi, penggunaan Abamektin sebaiknya tidak lebih dari dua kali berturut-turut dan perlu diselingi dengan insektisida berbahan aktif lain.

 

Dosis dan Cara Aplikasi Pestisida Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC pada Tanaman Kentang Usia 25 Hari Setelah Tanam

Praktik Penggunaan Pestisida yang Aman dan Efektif

  1.  Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung saat mencampur dan mengaplikasikan pestisida.
  2.  Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari dengan cuaca cerah dan tidak berangin untuk memaksimalkan efektivitas dan mengurangi penguapan.
  3.  Lakukan rotasi bahan aktif pestisida guna mencegah timbulnya resistensi organisme pengganggu.
  4. Pantau perkembangan tanaman dan kondisi lingkungan secara rutin agar tindakan pengendalian dilakukan secara tepat waktu.
  5.  Lakukan uji kompatibilitas terlebih dahulu apabila pestisida akan dicampur, guna menghindari reaksi antagonis atau kerusakan tanaman.

 
Dosis dan Cara Aplikasi Pestisida Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC pada Tanaman Kentang Usia 25 Hari Setelah Tanam

Kesimpulan

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kentang usia 25 HST dapat dilakukan secara efektif dengan penggunaan pestisida berbahan aktif Mancozeb 80 WP, Metalaksil 35 WP, dan Abamektin 20 EC. Penggunaan pestisida harus memperhatikan dosis, waktu, serta cara aplikasi yang tepat agar hasil pengendalian optimal dan risiko residu maupun resistensi dapat diminimalkan. Pendekatan ini sebaiknya menjadi bagian dari Pengendalian Hama Terpadu (PHT/IPM) untuk menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pastikan Sahabat Berkebun menggunakan produk tersebut diatas dari PT. RIA yang dapat di pesan melalui admin Sahabat Berkebun via WhatApp di SINI

Bah Ronnie

Manusia biasa dan bukan siapa siapa yang sedang berjuang untuk kebahagian di dunia dan akhirat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

Apakah anda masih bingung? jangan sungkan silahkan tanyakan via WhatsApp
Halo, ada yang bisa saya bantu? ...
Klik untuk memulai mengobrol...